Plan Your Trip With Itinerary

Merencanakan perjalanan sangat penting bagi beberapa traveler, terutama yang tidak menggunakan jasa tour atau traveler independen. Beberapa traveler yang terikat waktu, seperti gw, umumnya membuat rencana perjalanan. Lain halnya dengan traveler yang tidak terikat waktu. Selain itu, spontaneous traveler lebih menyukai  ‘kejutan-kejutan’ yang biasanya didapat dalam suatu perjalanan sehingga tidak begitu menyukai adanya rencana perjalanan. Tetapi bagi planned traveler, rencana perjalanan merupakan suatu keharusan. Walaupun bagi gw sendiri, rencana perjalanan ini cuma sebagai pegangan. Gw merasa aman aja ketika sebelum perjalanan udah mengantongi rencana perjalanan. Semuanya sah-sah saja tergantung pada kesukaan masing-masing. Secara umum, rencana perjalanan memuat waktu dan destinasi. Di rencana perjalanan yang gw buat bahkan kadang gw tambahkan biaya sehingga dapat memprediksi budget yang perlu disediakan. Baik mendetail atau hanya berupa garis besar, rencana perjalanan atau itinerary dibuat untuk membuat perjalanan menjadi lebih mudah, lancar dan terencana. Well, setidaknya bagi gw. 🙂

Secara singkat dan versi gw, traveling dengan dan tanpa itinerary memiliki beberapa nilai positif dan negatif. Untuk traveling dengan itinerary memiliki segi positif berupa efisiensi waktu, mengetahui detail lokasi yang akan dikunjungi, dan alokasi biaya lebih dapat direncanakan. Sedangkan segi negatif dari traveling dengan itinerary dapat berupa terasa kakunya traveling karena harus mengikuti suatu jadwal. Tapi kalau bagi gw, itinerary dapat fleksibel aja. Nah sedangkan jika traveling tanpa itinerary memiliki segi positif berupa lebih santai dalam menikmati travelingnya dan segi negatif berupa kadang terlewati suatu tempat yang dikunjungi karena terlalu santai. Ini sih versi gw aja ya. Bisa benar, bisa salah 😛

Pada dasarnya itinerary sifatnya sangat personal tergantung pada umur dan minat orang yang melakukan traveling. Itinerary untuk kelompok tentu berbeda dengan itinerary perorangan. Begitu juga tempat wisata yang dipilih, berbeda-beda tergantung minat. Tapi boleh bikin, boleh juga nggak. Suka-suka aja. Oiya, untuk traveling ke luar negeri, sebagaimana pengalaman gw mengajukan visa ke Cina, mensyaratkan itinerary sebagai prasyarat pengajuan. Tapi pada dasarnya pertanyaannya tetap sama bagaimana sih cara membuat itinerary yang baik?

1 : Survey!

Contoh survey :)

Contoh survey 🙂

Untuk menuju suatu tujuan wisata, kita perlu melakukan survey dahulu tentang tempat wisata tersebut. Tempat-tempat menariknya apa saja di daerah itu. Bagaimana mencapainya. Penginapan serta tempat makan. Kulinernya. Nah, survey ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Kalau cara yang biasa gw lakuin sih googling dan blog-walking. Banyak informasi yang bisa didapatkan melalui googling dan blog-walking. Bahkan terkadang kalau dirasakan di blognya kurang, gw kirim private message ke penulisnya. Hahaha. Selain itu, biasanya dari majalah atau download-an Lonely Planet (nggak mampu beli :p). Kadang gw membeli majalah yang mengulas tentang satu daerah yang gw minati. Nah, dari survey-survey ini kalian bisa menyadur itinerary orang-orang yang sudah sukses traveling ke tempat yang kalian ingin tuju. Bisa copy-paste plek-plek kalau memang durasinya sama atau diedit-edit dulu. Dalam beberapa website traveling, malahan ada review tempat wisata di suatu daerah lengkap dengan “things to do”-nya. Jangan lupa, ditambahkan informasi tentang transportasinya, penginapan yang diinginkan serta kalau ada estimasi biayanya.

2 : Tujuan = Minat + Waktu + Uang

Time-Money-Quality

Time-Money-Quality

Destinasi-destinasi yang dipaparkan di blog ataupun buku-buku panduan perjalanan, bisa kita modifikasi dengan menambah atau mengurangi sebagaimana udah gw sebutkan di poin 1 di atas.  Sesuaikan itinerary kalian dengan minat, waktu dan keadaan keuangan. Kan yang mau traveling kalian. Dan kalian kan bukan dia. Kalian bukan mereka #apeu. Bagi yang suka wisata alam, porsi wisata alamnya bisa ditambah. Bagi yang suka shopping, kunjungan ke pasar dan mallnya agak dibanyakin, atau yang suka museum mungkin bisa seharian dijadwalkan berkunjung ke museum. Wisata alam juga terbagi-bagi lagi kan. Bagi yang suka diving atau snorkeling, mungkin bisa diperbanyak diving/snorkeling-nya. Bagi yang lebih suka leha-leha di pantai, diperbanyak mengunjungi pantai.

Nah, ketika tujuan dan survey sudah dilakukan, sekarang waktunya menyesuaikan dengan waktu yang kalian punya. Berapa hari atau minggu yang akan kalian habiskan di suatu daerah. Perkirakan jarak dan waktu tempuh serta lamanya kalian akan di sana. Perkiraan jam disini digunakan untuk memperkirakan seberapa banyak destinasi yang bisa kita tuju dalam sehari. Nah, dari survey juga kalian bisa mendapatkan info biaya baik itu penginapan, transportasi atau tiket masuk. Walaupun kadang harga berubah, tapi setidaknya ada ancer-ancer biaya yang perlu disiapkan. Jadinya kan kita bisa kira-kira seberapa banyak kita harus menabung untuk suatu tujuan. Kita kan bukan anggota DPR/MPR, Menteri atau Presiden yang bisa jalan-jalan gratis. Hehehe. Kalau belum pede, itinerary diatas bisa juga ditambah dengan peta dan informasi detail lain yang mungkin berguna.

3 : Susun Sebaik Mungkin

Susunan Iten Gw

Susunan Iten Gw

Nah, dalam menyusun itinerary inilah yang paling sulit. Tempat mana yang akan dituju duluan. Berapa lama di sana. Kapan harus pindah ke tempat berikutnya. Yak, inilah saat-saat kritis traveling kalian. Apalagi, otak sudah dipenuhi berbagai informasi. Semua tujuan ingin dikunjungi. Well, tapi kita harus realistis. Pilihlah destinasi yang memang benar-benar ingin dikunjungi atau bisa juga dibuat skala prioritas. Bagi itinerary berdasarkan hari atau waktu per hari. Masukkan juga waktu start perharinya. Kenapa? Supaya jadwalnya nggak molor dan akan terlewat satu atau lebih destinasi setelahnya dalam hari itu. Tapi jangan lupa, kita bukan travel agent yang mengontrol, jadi berikan spare skitar 30 menit sampai 1 jam. Masukkan juga semua informasi penting dalam itinerary seperti nomor telepon, alamat, rute bus atau kereta.

Jalan-jalan atau traveling kan tujuannya untuk liburan. Menghibur hati lara akibat stress dan penat. Jadi, usahakan membuat itinerary senyaman mungkin. Jangan terlalu padat dengan memaksakan mengunjungi beberapa tempat sekaligus. Perhitungkan pula jauh dekatnya. Happy traveling!

NB: Gw sertakan beberapa contoh itinerary yang pernah gw buat 🙂

Iten WAKATOBI

Iten China (Guilin-Yangshuo-Shenzhen-HK)

14 responses to “Plan Your Trip With Itinerary

  1. kalau buat saya, yang namanya itinerary cuman buat patokan saja sih, prakteknya di tengah perjalanan pasti ada aja masalah yang maksa buat ganti intinerary di tengah jalan. Biasanya yang namanya riset juga gak 100 persen bener 😀 tapi teteep perlu juga yang namanya itinerary, misal buat nyari visa. ada yang syaratnya harus bikin itinerary juga 😀

    • iya mas…ini jg bwt patokan aja kok..wong pernah mau ke X, eh tmn cewe malah ngerengek minta belanja…hahhaha

  2. Mas tolong tanya nama hotel yang di jiuzhaigou dan di chengdu apa ya? Trus ratenya berapa? Trus dari chengdu ke jiuzhaigou nya naik bus apa? Coz ada plan mau ke sana.

    • halo mbak zefa,
      terima kasih udah mampir.
      utk di Chengdu saya pakai hostel yaitu Lazybone Hostel sedangkan di Jiuzhaigou nya saya menginap di Jiuzhai Garden Hotel. Utk rate terupdate mungkin bisa cek hostelworld.com (yg CTU) & eLong.com (yg JZG).
      Klo dr CTU ke JZG, busnya cuma ada 1 dari terminal Xinnanmen di CTU & berangkat jam8 pagi klo nggak salah

  3. Pingback: 22 Kumpulan Tips Membuat Rencana Perjalanan atau Itinerary | Open Trip | Travelling, Sharing dan Networking·

Leave a reply to Cahyo Suliestyo Cancel reply