Backpacking-lah Sampai Ke Negeri Cina (Edisi Jiuzhaigou, Huanglong, Chengdu)

Awalnya plan traveling ke luar negeri tahun 2012 ini adalah ke Ladakh, India. Tiket Jkt-KL-Delhi-Leh-Delhi-KL-Bandung juga udah dibeli. Tapi awal tahun si maskapai Low Cost Malaysia men-suspend semua flight ke Delhi per Maret 2012. Dengan tawaran refund, pindah airlines atau re-route, gw pilih re-route. So, Chengdu it is and Jiuzhaigou will be the main destination. Tahun lalu pernah juga ke China, tapi untuk urusan visa diurus teman yang kebetulan kerja sebagai vendor, jadi dapat visa bisnis ke China (tipe F). Nah, tahun ini dia gak ikutan, jadi gw harus ngurus visa sendiri. Untuk ngurus visa turis (tipe L), syaratnya sebenarnya mudah banget, yaitu passport yang masih berlaku minimal 6 bulan, formulir aplikasi yang telah diisi lengkap, itinerary selama di sana, bukti reservasi hotel atas nama kita & print-out tiket PP. Mengenai biaya, untuk single entry itu Rp 300.000 ditambah biaya pengurusan sebesar Rp 240.000 untuk pengurusan reguler (4 hari kerja). Lebih detil bisa dilihat di website-nya: http://visaforchina.co.id

Saat pengajuan visa sempat ada sedikit dag-dig-dug takut tidak disetujui. Pasalnya, mereka mengharuskan adanya nama di reservasi hotel, sedangkan gw booking penginapan di sana melalui hostelworld, jadi nggak ada nama gw di konfirmasi reservasi hostelworld. Tapi alhamdulilah visa tetap disetujui. Yay!

Malam sebelum main journey, seperti perjalanan sebelumnya ke China, gw harus menginap di Kuala Lumpur dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Chengdu, resiko beli tiket promo :p

Sabtu, 17 Maret 2012, Pesawat AirAsiaX yang akan membawa gw & 2 teman ke Chengdu berangkat pkl 8:55 pagi, dan mendarat di Chengdu pkl 13:30. Custom imigrasi Chengdu ini rese banget. Begitu tau kita dari Indonesia, mereka meminta kita membuka tas bawaan serta interogasi macem-macem kaya mau ngapain dll. Alhamdulillah nya gak makan waktu lama-lama. Tapi karena buru-buru, gw hampir kehilangan passport gw karena passport gw ternyata masih dipegang petugasnya. Dan oon-nya tuh petugas, masa dia taruh begitu aja dekat mesin x-ray :tepokjidat:

Selesai urusan dengan imigrasi rese, kita langsung keluar bandara, dan berdasar info yang sebelumnya gw dapat dari website hostel yang akan gw tempatin, ada 2 bus yang akan membawa penumpang ke downtown Chengdu, nomor 300 dan nomor 303. Perbedaan keduanya adalah, yang 303 express tapi lebih mahal, sedangkan 300 ini bakal berhenti di tiap shelter. Untuk mempercepat kita naik bus 303 dengan membayar 10RMB aja (beda 2RMB doank ama yang 300). Dari bandara Sianglliu ke pool bus bandara 303 ini (Minshan Hotel) memakan waktu 45 menit. Nah dari sini menuju ke hostel gw (Lazybones Hostel), kita naik Metro (subway-nya Chengdu) yang beda 2 stasiun dan bayar 2RMB aja. Sesampainya di hostel, kita check-in trus karena mau mengejar bus ke Jiuzhaigou besok, maka kita langsung ke terminal bus untuk beli tiketnya. Udah dikasih tau ama reception hostel naik busnya apa, tapi tetap nyasar karena salah arahnya..Hahaha..Tapi sampai juga di terminal Xin Nan Men. Sesampainya di terminal ini, banyak sekali calo yang menawarkan tiket atau tur ke Jiuzhaigou atau tujuan lain seperti Leshan. Selesai membeli tiket, kita berniat kembali ke hostel, tapi akhirnya kita ke Chunxi Road, pusat perbelanjaan yang guedheeee banget di Chengdu. Dan karena jalan ama 2 perempuan, end-up nemenin mereka belanja dan anehnyaaaa…gw yang nawar harga..Hahaha..Keliling Chunxi Road ini ampe sekitar pkl 21:00…Nahhhhh…karena malam minggu, susaaahhh banget nyari taksi. Rebutan dan bahkan nggak mau. Proses ama supir taksi ini pake bahasa Tarzan trus nunjukin alamat hostel dalam aksara China..hahhaa..Akhirnya ada semacam bentor yang berhenti, dan mau mengantar ke hostel.. Alhamdulillah..

Yak

Hari ini, Minggu 18 Maret 2012, adalah hari besar untuk trip ini. Kenapa? Perjalanan dengan bus dari Chengdu ke Jiuzhaigou memakan waktu 10 jam. Kalau tahun lalu perjalanan Yangshuo-Shenzhen yang 10jam dilakukan malam hari dengan sleeper bus. Kali ini perjalanan dilakukan pagi hari dengan bus biasa. Hhuhuu. Selain itu, memang base trip ini adalah di Jiuzhaigou. Selama perjalanan 10 jam, kita disuguhkan pemandangan pegunungan berpuncak es dan juga pemukiman ciri khas Tibet. Tapiiiii…kita akan dihadapkan pada buah simalakama. Kenapa? Untuk perjalanan jauh kita harus banyak minum, tetapi kalau banyak minum akan sering buang air kecil. Nah, toilet umum di perbatasan ini amat sangat jorok! Terbuka, tanpa air yang otomatis selesai buang air tidak disiram (termasuk buang air besar!) dan bau! Selain itu, bus memang akan berhenti di restoran untuk makan siang, tetapi bagi yang muslim harus berhati-hati dengan B2. Biasanya ada juga yang jualan buah-buahan, jadi lumayan sebagai pengganti makan siang. Dalam perhentian ini, kami sempat berfoto bersama hewan khas Tibet, Yak! Banyak warga sekitar yang mendandani Yak putihnya dengan pita untuk menarik pengunjung menaikinya dengan membayar 10RMB. Kamipun ikhlas membayar, kapan lagi bisa naik Yak..Hahaha..Akhirnya setelah 10 jam, kita sampai di kota kecil Jiuzhaigou pada pukul 18:00. Sebelum  melanjutkan ke hotel kami ingin beli tiket bus pulang ke Chengdu, tapi ternyata tidak bisa advance untuk 4hari ke depan tapi hanya bisa untuk 3hari ke depan, jadi akhirnya kami ke hotel dengan taksi. Sesampainya di hotel, tidak ada kegiatan yang bisa kami lakukan malam itu karena cuaca dingin sekali sekitar -5 derajat Celcius.

Jalur Chengdu-Jiuzhaigou

Keesokan harinya, karena tidak ingin berebutan dengan rombongan turis cina yang seabrek, kita jalan sekitar pkl 7:00 pagi padahal loket penjualan tiket baru buka pkl 8:30. Alhasil kami kedinginan..Yak suhunya benar2 dingin, kayanya minus belasan derajat Celcius ada deh. Karena letak hotel yang hanya 15 menit jalan kaki dari pintu masuk Jiuzhaigou kami pun sampai kepagian. Akhirnya kami memutuskan untuk ke terminal bus untuk beli tiket pulang. Dan ternyata tiket bus tidak bisa beli in-advance 4hari ke depan dan tiket Kamis baru dijual besok. Akhirnya kami kembali ke depan loket penjualan tiket dan kali ini sudah banyak rombongan tur. Huhuhu.. Baiklah kita antre teratur. Tiket masuk Jiuzhaigou untuk 2hari lumayan murah saat off-peak, yaitu 100RMB dibandingkan saat peak season yang mencapai 220RMB sehari. Oiya itu belum termasuk tiket bus ramah lingkungan untuk keliling seharga 80RMB seharian. Mahal? Emang, tapi daripada harus keliling taman ratusan hektar jalan kaki. Hahaha..

Dari pintu masuk sudah banyak bus-bus hijau yang akan mengantarkan kita keliling Jiuzhaigou. Sekedar info, taman ini berbentuk huruf Y dengan pintu masuk di ujung bawah Y dan tourist center di tengah Y. Masing-masinh garis huruf Y tersebut mewakili 3 lembah yg ada di Jiuzhaigou; Zechawa (kiri atas Y), Rize (kanan atas Y) dan Shuzheng (bagian bawah Y). Nah karena gak ada petunjuk bus akan membawa kemana-kemana, gw dan teman-teman langsung naik aja dan naik bus di tempat wisata China gak mudah! Kenapa? Karena mereka gak mau teratur antre, tapi desak-desakan takut gak kebagian! Sepanjanng perjalanan dari pintu masuk, di dalam bus sudah ada semacam pemandu yang menjelaskan spot-spot yang dilewati, tapi semua disajikan dalam Mandarin! Harusnya ada versi Bahasa Inggris donk..Huhuhu.. Nah,ternyata kesemua bus akan membawa pengunjung ke ujung-ujung kanan atau kiri huruf Y dari Jiuzhaigou. Bus yang kami tumpangi membawa kami ke lembah Rize tapi tidak sampai ujungnya (Virgin Forest) karena jalanannya tertutup salju. Alhasil kami semua diturunkan di Bamboo Arrow Lake, katanya sih tempat shooting Crouching Tiger Hidden Dragon. Gila ya, danau ini biruuuu banget. Ditambah lagi gunung-gunung yang melatarinya. Puas berfoto ria, kami melanjutkan perjalanan ke Panda Lake. Untuk mencapai danau ini sebenarnya bisa aja naik bus ke arah balik, tapi kami gak mah melewatkan angle-angle lain atau mungkin spot tersembunyi, jadi kami memilih berjalan kaki. Untuk berjalan kaki dari spot satu ke spot lain sudah disediakan trekking trail terbuat dari kayu yang nyaman serta petunjuk jalan yang jelas sehingga gak akan tersesat. Dan benar saja, ada air terjun cantik dan panjang (gak tinggi) dengan balutan lumut hijau jadinya hanya milik kami! Air terjun ini tidak ada dalam peta. Lalu kami melanjutkan perjalanan lagi. Perjalanan dari Bamboo Arrow Lake ke Panda Lake memakan waktu sekitar 45 menit jalan kaki. Lumayan lah off dari gym tapi dapat keringet (ehhh saking dinginnya gak keringetan deh). Panda Lake-nya beku!!! Benar saudara-saudara, beku! Padahal danau sebelumnya gak lho. Di danau ini ternyata udah banyak berkumpul pengunjung, jadi udah mulai agak susah cari spot foto. Di sini kami juga menyewa pakaian khas Tibet untuk berfoto. Harga sewa harus nawar, namanya juga China. Kami dapat harga sewa 20RMB. Untuk melanjutkan ke Peacock Riverbed ternyata ditutup dan kami melanjutkan ke spot Five Flowers Lake dengan bus. Lagi-lagi disodorkan danau biru jernih dengan dasar terlihat. Puas mengabadikan foto sekaligus bernarsis ria, kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju Pearl Shoals. IMHO, Pearl Shoals ini kurang begitu menarik karena hanya aliran air melewati pepohonan seperti bonsai. Air terjunnya menarik, cukup tinggi dan beberapa jatuhannya beku. Kamk beristirahat di sini sekaligus makan siang dengan bekal yang telah kami bawa. Setelah cukup beristirahat, kamipun melanjutkan perjalanan kembali, kali ini ke Mirror Lake dan karena jalur trekking ditutup kamipun naik bus. Diturunkan di Mirror Lake tapi efek cerminnya sudah tidak bagus karena sudah banyak riak air. Memang menurut beberapa sumber, Mirror Lake bagus di pagi hari jam 9an.

Panda Lake

Kamipun gak lama di sini dan bertekad besok pagi langsung ke sini! Kami kembali naik bus untuk ke tourist center untuk kemudian lanjut ke Long Lake yang berada di huruf Y sebelah kiri atas. Sesampainya di tourist center, ternyata banyak kios-kios kecil penjual pernak-pernik Tibet dari mulai perhiasan khas Tibet sampai putaran seperti gasing untuk doa. Kami akhirnya mampir di sana dulu. Karena takut kesorean dan besok juga masih ada waktu belanja, kami melanjutkan perjalanan ke Zechawa Valley dengan tujuan ke Long Lake. Perjalanan ini cukup jauh dan berliku. Zechawa Valley hanya memiliki 2 spot, yaitu Long Lake dan Five Coloured Pond yang keduanya berdekatan. Sesampainya di sana, subhanallah, danau beku yg luas dengan latar gunung tertutup salju! Hanya mengabadikan sebentar kami lanjut ke Five Coloured Pool.  Kenapa disebut kolam? Karena hanya seperti kolam..Tapi benar-benar indah. Di sini sempat berfoto di salju sebelum melanjutkan perjalanan pulang.

Long Lake

Hari kedua di Jiuzhaigou, kami merencanakan mengkhatamkan seluruh spot yang tersisa plus view Mirror Lake yang kemarin belum perfect. Sebelumnya kami ke terminal bus untuk membeli tiket bus kembali ke Chengdu dan setelah tiket di tangan, kami menuju taman. Karena kemarin sudah membeli tiket masuk taman untuk 2 hari, kami kira sudah termasuk si bus hijau juga, ternyata kami masih harus membelinya. Sistem scanner tiketnya benar-benar manjur karena berhasil mengenali tiket kemarin..Hehehe..Setelah tiket bus di tangan, kami mulai kembali “berebut” naik bus ke dalam. Kami diantarkan kembali sampai ke Bamboo Arrow Lake, tapi kami langsung naik bus kembali kr arah Mirror Lake. Sesampainya di sana, kembali hanya subhanallah yang kembali disebut. Danaunya benar-benar seperti cermin. Sempurna merefleksikan. Cukup lama kami di sini karena ingin mengabadikan seluruh angle dan toh hari ini “hanya” spot di Shuzheng Valley.

Mirror Lake

Setelah terpuaskan, kami menghentikan bus untuk ke arah tourist center dan dari tourist center kami berjalan kaki ke arah air terjun Nourilang yang merupakan air terjun terbesar di Jiuzhaigou.  Namun sayang air terjun ini sedang beku dan hanya sedikit saja debit air yang mulai mengalir. Bisa dibayangkan bagaimana indahnya ketika musim selain musim dingin. Kami kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Rhinoceous Lake. Danau ini mirip Mirror Lake tetapi tak seindah Mirror Lake, jadi hanya sebentar berfoto kamipun langsung pergi lagi. Tujuan selanjutnya Tiger Lake. Masih 11-12 dengan Rhinocerous jadi kami juga tak berlama-lama. Kami melanjutkan perjalanan ke danau dan air terjun Shuzheng. Subhanallah..Indah banget..Warna birunya danau dihiasi air terjun di sisinya ditambah hijaunya dedaunan. Lama kami mengagumi keindahan tiada tara ini, tetapi masih banyak spot lain jadi kami lanjut perjalanan. Kali ini kami berjalan kaki ke Laying Dragon Lake. Entah kenapa dinamakan begitu, tetapi sepertinya karena kalau dilihat dari atas akan membentuk naga. Ini hanya asumsi karena yang kami lihat hanya seperti danau lain saja.

Nourilang Waterfall

Tak lama kami ke Sparkling Lake dan daaau ini benar-benar bersinar sesuai namanya padahal matahari tidak bersinar terik. Sparkling Lake ini terdiri dari beberapa danau yang terpisah oleh pepohonan. Di sini kami makan siang sambil menikmati pemandangan danau ini. Setelah beristirahat sejenak, kami kembali melanjutkan perjalanan ke 2 spot terakhir yaitu Reed Lake dan Bonzai Shoals. Perjalanan kali ini lamaaaaaa banget..Jauhhh..Mana siang-siang. Tapi indah banget nih Reed Lake. Danau yang dipenuhi dengan rerumputan berwarna coklat dan di tengahnya ada seperti aliran sungai berwarna biru. Sedangkan Bonzai Shoals ini terlalu biasa jika dibandingkan dengan spot lain. Hampir mirip dengan Pearl Shoals. Setelah itu kami mengunjungi desa adat di sana untuk membeli souvenir. Sepulangnya dari taman, kami mencari info untuk penyewaan mobil ke Huanglong National Park. Dan akhirnya kami mendapatkan penyewaan dari pelayan restoran halal yang biasa kami kunjungi.

Sparkling Lake

Setelah dua hari puas berjalan-jalan di taman Jiuzhaigou, 21 Maret 2012 kami akan ke Huanglong. Kalau berdasarkan info di internet, kalau sudah ke Jiuzhaigou tidak perlu ke Huanglong, tapi karena sudah di sana ya enaknya sekalian. Perjalanan ke Huanglong ini melewati jalur ke arah Chengdu tapi berbeda belokan ketika di kota Chuansuzi. Dalam perjalanan kami terus naik ke atas karena memang letaknya lebih tinggi. Pemandangan ke sana benar -benar indah. Pegunungan bersalju dengan hutan pinus. Perjalanan ke Huanglong memakan waktu 3jam. Ketika membeli tiket masuk, kami mendapatkan 2 buah kejutan. Kejutan pertama adalah harga tiket masuknya dapat diskon sebesar 20RMB menjadi 60RMB saja karena off-peak dan sepi pengunjung. Lumayan bisa save uang. Sedangkan kejutan kedua adalah gondola yang membawa pengunjung ke atas tidak beroperasi yang berarti kami harus hiking!

Spot pertama di Huanglong adalah Welcoming-guest Pool. Kolam ini berupa kolam-kolam kecil dengan es di dalamnya karena masih peralihan dari winter ke summer. Tapi masih ada beberapa kolam yang berair. Setelahnya terdapat Flying Waterfall yang sedang beku juga. Indahhhh. Mayoritas spot di Huanglong ini secara pengamatan bentuknya sama. Tidak seperti Jiuzhaigou yang beragam. Spot-spot lain adalah Mirror Pool, Jade Pool, Beauty-contending Pool dan yang teratas dan terindah adalah Five Colors Pool. Untuk mencapai titik spot tertinggi ini dari pintu masuk kami membutuhkan waktu 4jam! Yak, hiking selama 4jam. Semua ini berkat tidak beroperasinya gondola. Selain kolam-kolam serta air terjun, terdapat juga 2 buah kuil. Kuil terakhir terletak dekat Five Colors Pool sehingga dapat dijadikan objek tambahan. Puas dan capek hiking, sekarang saatnya perjalanan turun. Untuk perjalanan turun memerlukan waktu lebih singkat, hanya 2.5jam. Karena capek, perjalanan kembali ke hotel kamj habiskan dengan tidur.

Five Colors Pool

22 Maret 2012 adalah saatnya pulang ke Chengdu. Dan bus yang membawa kami ke Chengdu berangkat pkl 8:00. Kembali kami harus menempuh perjalanan 10jam melewati pegunungan dengan banyak terowongan serta dilema ketika harus buang air kecil. Sekitar pkl 18:00 kami sampai di terminal Xin Nan Men dan langsung melanjutkan perjalanan dengan taksi ke hostel Lazybones. Malam ini kami habiskan dengan nongkrong di bar hostel sambil menikmati akses internet gratis serta segelas teh China hangat. Kami segera istirahat karena cukup capek dan besok masih ada agenda ke Panda Center.

Panda Center terletak agak di pinggiran kota Chengdu dan untuk mencapainya susah-susah gampang. Pasalnya jika naik bus perlu melakukan pergantian bus sebanyak 4 kalj dan memakan waktu 2jam untuk ke sana. Kamipun memutuskan menggunakan taksi ke sana karena untuk mempersingkat waktu. Toh harganya juga kalau dibagi rata tidak berbeda jauh dengan nge-bus. Dalam perjalanan kami sempat nyasar karena si sopir taksi sibuk bertelepon ria. Jangan heran kalau di China itu sopir-sopir bertelepon ria ketika nyetir. Bahkan kemarin yang jalanannya berkelok aja sempat-sempatnya menelpon. Tapi sopir taksi kita ini jujur dan baik, dia robek kertas argonya dan memulai dari awal lagi..Hehehe..Setelah 1 jam kamipun sampai di gerbang Panda Center. Kamipun langsung membeli tiket masuk seharga 60RMB. Kamipun bergegas ingin buru-buru melihat panda. Well sebenarnya tahun lalu gw udah melihat panda di Guilin, tapi cuma satu. Nah kali ini ada banyak panda beragam ukuran! Lucu sekali melihat tingkah polah panda-panda ini. Terutama panda kecilnya. Kami menghabiskan sampai jam makan siang di sini. Setelah puas di Panda Center, kami kembali ke tengah kota Chengdu untuk ke Jinli Street. Di Jinli Street ini banyak sekali jajanan khas Chengdu serta penjual souvenir. Dan kami lama berkutat di sini sampai malam hari.

Panda

Sabtu 23 Maret 2012 merupakan hari terakhir kami di Chengdu. Tetapi karena pesawat kami masih pkl 15:00, kami menyempatkan diri ke Tianfu Square di tengah kota dengan sebelumnya check out dari hostel dan menitipkan barang di sana. Di Tianfu Square ini ada patung Mao Zedong berukuran raksasa. Untuk mengejar bus ke bandara, sekitar pkl 11:00 kami kembali ke hostel dengan sebelumnya membungkus salah satu snack favorit gw ketika di China yaitu Taro Pie dari McD. Pesawat AAX pun yang akan membawa kami ke KL ternyata delay dalam posisi kami sudah boarding akibat padatnya lalu lintas bandara.

Full album perjalanan ini dapat dilihat di Jiuzhaigou-Huanglong-Chengdu

 

 

 

31 responses to “Backpacking-lah Sampai Ke Negeri Cina (Edisi Jiuzhaigou, Huanglong, Chengdu)

  1. hi..
    Boleh share nga ya budget kemarin ke jiu zhai guo habis berapa di luar tiket pesawat.
    thank you

    • Hi Mbak Tinni,

      Terima kasih udah mampir.
      Kemarin sih habis sekitar 2jutaan udah ama jalan2 di Chengdu jg. Pastinya ada di coret2an di rumah soalnya. 🙂

  2. halo thx buat sharingnya, kalau boleh tau, pas disana keseharian pakai bahasa apa buat komunikasi? kalau cuma modal bahasa inggris apa bisa? thx

    • keseharian pake bahasa inggris kok selama di sana. tp saya bawa kamus elektronik jg terus tinggal tunjuk2 ke orang lokal + bahasa Tarzan. 😀

  3. makasiy ya untuk sharenya, kalo boleh minta rincian ittinerary dong selama di jiuzhaigou, lebih deket mana kalo dr shanghai trus naik kereta menuju jiuzhaigou, coz mau sekalian ke Xian dan Huasan.
    makasiy

    • hi kitty. makasih udah mampir. utk iten, kayanya ada di postingan saya lainnya deh “Plan Your Trip With Itinerary”.. Nah setau saya, di JZG nggak ada stasiun kereta, jd akses kereta adalah ke kota Chengdu dulu, dilanjut ngebus ke JZG.

  4. gambarnya awesome…amazing…jadi pingin deh…apa kira2 mei masih dingin yah? dan keindahannya berkurang ngak yah?

    • Makasih mbak udah mampir & komen2.
      Mei sih harusnya udah nggak dingin ya Mbak, krn pas ke sana Maret itu saja salju2nya udah mencair. Klo mau keindahan maksimal k Jiuzhaigou pas autumn, lebih colorful

  5. bagus banget ya..thx banget info nya..
    mo tny bisa ga foto disamping panda nya ya ? haha

    • makasih udah mampir mas.
      bisa kok foto bareng pandanya, bayarnya sekitar 1000an yuan 😀

  6. hallo broo.. mau nny nih, selama di jiu zhai gou, xan nginap di hotel mana yah?? dan kalo dr hotel ke terminal beli utk tiket, mau kena brpaan yah biaya transport ny atau jalan kaki saja??

    • halo mbak. pas di jiuzhaigou kita nginep di Jiuzhai Garden Hotel. nggak gitu rekomen krn stafnya bahasa inggrisnya nggak bagus. mayoritas ho(s)tel di sana walkable kok dr terminal atau jiuzhaigou-nya

      • ohh oke thxx yah broo… gpp kl mrk g bs inggrs sih soal ny aku jg bisa ny mandarin aja.. huahaha….

  7. Salam dari Malaysia..
    saya terjumpa blog kamu since saya sedang buat research to Jiuzhaugou.Banyak membantu info kamu berkenaan gimana untuk plan route dalam Jiuzhaigou National Park..
    terima kasih banyak2..dan salam perkenalan

  8. Salam . mas, saya rencana mau ke Jiuzhagou sepetember ini, dari jiuzhagou ke huanglong pp. kita naik apa, berapa tiketnya pp.
    Terima kasih mas.
    Salam ,Rizdam

    • saya kemarin sewa taksi karena saat itu bus ke huanglong masih belum beroperasi. untuk harga saya lupa mas.
      september harusnya bus ke sana sudah beroperasi lagi mas

    • bulan Juli di sana sih summer mas. tapi bisa hujan juga. jd tetap bawa payung aja toh bisa dipake kalo panas juga 😀

  9. HAI ANTO MAU TANYA DONK ,, KALAU DARI JIUZHAIGAO KE HUANGLONGNYA NAIK APA ? BISAKAH NAIK BIS? LALU DARI HUANGLONG KE CHENGDU NYA BISA JG KAH NAIK BIS ,, TERIMAKASIH SEBELUMNYA

    • kemarin saya masih musim dingin sehingga bus umumnya nggak beroperasi jadinya sewa mobil. untuk balik ke Chengdu, harus balik ke Jiuzhaigou dulu Mbak

  10. Hai mas bro, kira2 msh ingat gk nama hotel di jiuzhaigou wkt menginap dl? Trus lokasi hotel dgn perhentian bus jauh/tdk? Trimss

    • saya nginap di Jiuzhai Garden Hotel. sebenernya saya nggak rekomen di sini karena staff nya nggak bisa bahasa inggris. hehehe
      tp kamarnya ok dan kasurnya ada heaternya (ke sana masih dingin soalnya)
      lokasi hotel itu (dan mayoritas hotel lainnya) walkable dr terminal bus & pintu masuk JZG nya

  11. Assalamualaikum Tuan,

    Terima kasih atas info tentang Jiuzhaigou. Saya terjumpa blog Tuan ketika buat research ke Jiuzhaigou.

    -Dari Malaysia-

    • Wa alaikum salam,
      Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.. Dan alhamdulillah jika blog ini membantu

Leave a reply to kucingbloon Cancel reply